Cari Blog Ini

Selasa, 24 Desember 2013

Artikel Konflik dan Frustasi



A. Konflik
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang individu menghadapi beberapa macam motif yang saling bertentangan. Dengan demikian individu berada dalam keadaan konflik psikis, yaitu suatu pertentangan batin, suatu kebimbangan, suatu keragu-raguan, motif mana yang akan diambil.
Konflik dapat dibedakan menjadi :
  1. Konfluk mendekat-mendekat, yaitu kondisi psikis yang dialami individu karena menghadapi dua motif positif yang sama kuat. Motif positif maksudnya adalah motif yang disenangi atau yang diinginkan individu.
  2. Konflik menjauh-menjauh, yaitu kondisi psikis yang dialami individu karena menghadapi dua motif negatif yang sama kuat. Motif negatif itu adalah motif yang tidak disenangi individu.
  3. Konflik mendekat-menjauh, yaitu kondisi psikis yang dialami individu karena menghadapi satu situasi mengandung motif positif dan negatif sama kuat.
  4. Konflik ganda (double approach-avordance confluc), yaitu konflik psikis yang dialami individu dalam menghadapi dua situasi atau lebih yang masing-masing mengandung motif positif dan negatif sekaligus dan sama kuat.
B. Frustasi
Frustasi dapat diartikan sebagai kekecewaan dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak tercapainya keinginan. Pengertian lain dari frustasi adalah “rasa kecewa yang mendalam karena tujuan yang dikehendaki tak kunjung terlaksana”.
Menurut Sarlito Wirawan, sumber yang menyebabkan frustasi dikelompokkan menjadi tiga golongan :
  1. Frustasi lingkungan, yaitu frustasi yang disebabkan oleh rintangan yang terdapat dalam lingkungan.
  2. Frustasi pribadi, yaitu frustasi yang timbul dari ketidak mampuan orang itu mencapai tujuan. Dengan kata lain, frustasi tersebut timbul karena adanya perbedaan antara keinginan dengan tingkat kemapuannya. Atau ada perbedaan antara idea self dengan real selfnya.
  3. Frustasi konflik, yaitu frustasi yang disebabkan oleh konflik dari berbagai motif dalam diri seseorang. Dengan adanya motif-motif yang saling bertentangan maka pemuasan diri dari salah satunya akan menyebabkan frustasi bagi yang lain.
Adapun wujud dari cara-cara individu dalam mereaksi frustasi itu diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Agresi marah (angry agression), yaitu akibat tujuan yang akan dicapainya mengalami kegagalan, individu menjadi agresif, marah-marah, dan merusak, baik terhadap dirinya maupun terhadap situasi di luar dirinya.
  2. Bertindak secara ekplosif, baik dengan perbuatan jasmaniah maupun dengan ucapan-ucapan.
  3. Dengan cara introversi, yaitu dengan menarik diri dari dunia nyata dan masuk ke dunia khayal (day dreaming).
  4. Perasaan tak bahagia, reaksi ini menunjukkan sikap tak berdaya, patah hati, pasif dan terkadang sampai sakit.
  5. Kemunduruan (regression), yaitu tingkah laku yang kekanak-kanakan, seperti ngompol dan mengisap ibu jari.
  6. Fiksasi, mengulang kembali sesuatu yang menyenangkan, atau kemandekan dalam perkembangan berikutnya.
  7. Penekanan, dengan cara menekan pengalaman traumatis, keinginan, kekesalan atau ketidak senangan ke alam tidak sadar.
  8. Rasionalisasi, usaha-usaha mencari-cari dalih pada orang lain untuk menutupi kesahalan (kegagalan).
  9. Proyeksi, meleparkan sebab kegagalannya para orang lain atau sesuatu di luar dirinya.
  10. Kompensasi, individu berusaha untuk menutupi kekurangan atau kegagalannya dengan cara-cara lain yang dianggap memadai.
  11. Sublimasi, mengalihkan tujuan pada tujuan lain yang mempunyai nilai sosial atau etika yang lebih tinggi.
  12. SUMBER-SUMBER FRUSTASI
    Beberapa ahli yang berusaha menerangkan sumber-sumber frustasi sebagai berikut :
    • Charles N. Cofer dalam Slamet Santoso (2010:123)
    Sumber-sember penyebab frustasi adalah:
    1. Physical barrier, yakni semua sumber penyebab frustasi yang berasal dari keadaan fisik seperti tinggi badan, kaki pendek sebelah, dan sebagainya.
    2. Personal deficiencies, yakni semua sumber frustasi yang berasal dari kekurangan pribadi seperti : kurang pandai, rendah diri, pendiam, dan sebagainya.
    3. Uncooperative social arrangement, yakni sumber frustasi yang berasal dari kekurangan kerja sama pengaturan sosial, seperti kurang berinteraksi sosial, menyendiri, ragu-ragu, dan sebagainya.
    • David Kretch dan Richard S. Crutchfield dalam Slamet Santoso (2010:123)
    Mereka mengungkapkan bahwa penyebab frustasi adalah :
    1. The physical environmental, yakni sumber-sumber yang berasal dari lingkungan fisik seperti orang haus di padang pasir dan tidak ada air, menyebabkan frustasi.
    2. The biological limitation, yakni sumber penyebab frustasi yang berasal dari keterbatasan biologis individu sendiri, misal orang yang timpang kakinya tidak dapat menjadi pelari cepat.
    3. Psychological complexity, yaitu suatu sumber penyebab frustasi yang berasal dari suasana psikologis dalam diri individu yang kompleks dan mungkin bertentangan akibat ketidaksesuaian lingkungan psikologis dengan kebutuhan dan tuntutan. Misal seorang individu ingin membeli buku, tetapi pada saat bersamaan ibunya menyuruh mengantarkan adiknya dan menunggui saat si adiknya belajar renang.
    4. The social environmental, yakni sumber penyebab frustasi berasal dari lingkungan yang menyebabkan individu mengalami frustasi dalam bertingkah laku sosial, seperti adanya norma-norma sosial. Misal Andi yang diumpat teman-temannya karena ia memberi dengan tangan kiri pada temannya. Dalam hal ini pada masyarakat berlaku tabu memberi dengan tangan kiri.
    Tristiadi (2007:37) menyatakan bahwa Ada beberapa macam hambatan yang biasanya dihadapi oleh individu seperti:
    1. Hambatan Fisik: kemiskinan, kekurangan gizi, bencana alam dan sebagainya.
    2. Hambatan Sosial: kondisi perekonomian yang tidak bagus, persaingan hidup yang keras, perubahan yang tidak pasti dalam berbagai aspek kehidupan. Hal-hal tersebut mempersempit kesempatan individu untuk merai kehidupan yang layak sehingga menyebabkan timbulnya frustasi pada diri seseorang.
    3. Hambatan Pribadi: keterbatasan-keterbatasan pribadi individu dalam bentuk cacat fisik atau penampilan fisik yang kurang menarik bisa menjadi pemicu frustasi dan stress pada individu.
    Singgih Gunarsa (2003:102) menyatakan bahwa sumber yang menyebabkan terjadinya Frustasi:
    1. Diri Pribadi Sendiri
    Frustasi terjadi karena kelemahan, ketidak mampuan, atau cacat yang terjadi dalam diri sendiri. Misalnya seorang yang ingin menjadi dokter gigi, tapi gagal karena ia buta warna.
    2. Lingkungan Alam (Fisik)
    Misalnya ingin menyebrangi sungai tidak bisa karena terlalu dalam dan arusnya deras sekali. Ingin datang ke sekolah tepat waktu tidak bisa karena ban sepedanya bocor.
    3. Keadaan Objeknya sendiri
    Tujuan (objek) itu tidak sesuai dengan harapan sebelumnya. Misalnya ingin membeli kain, kain sudah dibeli tetapi ternyata luntur.
    4. Adanya Konflik
    Frustasi disebabkan oleh konflik dari berbagai motif dalam diri seseorang. Dengan adanya motif yang saling bertentangan, maka pemuasan dari salah satu motif akan menyebabkan frustasi bagi motif lain. Frustasi konflik ini dapat timbul dari tiga maca konflik yang berbeda:
    a. Konflik mendekat-mendekat
    Yaitu individu dihadapkan pada dua atau lebih tujuan yang sama-sama mempunya nilai positive, dimana individu harus memilih satu dari beberapa pilihan.
    b. Konflik mendekat-menjauh
    Dimana objek yang menjadi tujuan mempunyai nilai positive dan negative sekaligus.
    c. Konflik mendekat-menjauh
    Yaitu individu dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama mempunyai nilai negative dan sama-sama harus dihindari.

    REAKSI TERHADAP FRUSTASI
    Reaksi-reaksi Frustasi yang Sifatnya Positive: (Tristiadi, 2007)
    1) Mobilitas dan penambahan aktivitas
    Misalnya karena mendapat rintangan dalam usahanya, maka terjadilah pemanggilan rangsangan untuk memperbesar energy, potensi, kapasitas, sarana, keuletan, keberanian untuk mengatasi segala kesulitan.
    2) Besinnung (berfikir secara mendalam disertai dengan wawasan jernih)
    Setiap frustasi memang memberikan masalah, maka dari itu kejadian ini memaksa orang untuk melihat realitas dengan mengambil satu jarak untuk berfikir lebih objektif dan lebih mendalam agar dapat mencari jalan atau alternative penyelesaian lain.
    3) Regignation (tawakal, pasrah pada Tuhan)
    Menerima situasi dan kesulitan yang dihadapi dengan sikap yang rasional dan sikap ilmiah. Semua ini bisa dilakukan jika mulai belajar menggunakan pola yang positif dalam menangulangi setiap kesulitan sejak masih berusia sangat muda.
    4) Membuat dinamika nyata suatu hubungan
    Kebutuhan-kebutuhan bisa mengalami lenyap dengan sendirinya, karena sudah tidak diperlukan oleh seseorang dan sudah tidak sesuai lagi dengan kecenderungan serta aspirasi pribadi.
    5) Kompensasi atau subtitusi dari tujuan
    Kompensasi adalah usaha untuk mengimbangi kegagalan dan kekalahan dalam satu bidang, tapi sukses dan menang dibidang lainnya. Dan semua itu adalah jalan untuk menghidupkan spirit perjuangan yang agresif dan tidak mengenal kata menyerah.
    6) Sublimasi
    Yaitu usaha untuk mengganti kecenderungan egoistic, nafsu seks animalistic, dorongan-dorongan biologis primitive dan aspirasi social yang tidak sehat dalam bentuk tingkah laku terpuji yang bisa diterima di masyarakat. Misalnya nafsu seks dialihkan ke olahraga.

    Reaksi Frustasi yang Sifatnya Negative: (Tristiadi: 2007)
    1. Agresi
    Yaitu kemarahan yang meluap-luap dan mengadakan penyerangan kasar karena seseorang mangalami kegagalan. Biasanya ada pula tindakan sadistic dan membunuh orang. Agresi sangat mengganggu fungsi inteligensi sehingga harga dirinya merosot.
    2. Regresi
    Kembalinya individu pada pola-pola primitive dan kekanak-kanakan. Misalnya berjalan menjerit-jerit, menghisap ibu jari dll. Tingkah laku ini didorong kecewa ataupun tidak mampu memecahkan masalah, dan merupakan ekspresi dari rasa menyerah, kalah, putus asa dan mental lemah.
    3. Fixatie
    Merupakan suatu respon individu yang selalu melakukan sesuatu yang bentuknya stereotipi, yaitu selalu memakai cara yang sama. Misalnya menyelesaikan kesulitannya dengan pola membisu, membenturkan kepala dll. Semua itu dilakukan sebagai alat pencapaian tujuan, menyalurkan kedongkolan ataupun balas dendam.
    4. Pendesakan dan komplek-komplek terdesak
    Pendesakan adalah usaha untuk menghilangkan atau menekan ketidaksadaran beberapa kebutuhan, pikiran-pikiran jahat. Karena didesak oleh keadaan yang tidak sadar maka terjadilah kompek-komplek terdesak yang sering mengganggu ketenangan batin yang berupa mimpi-mimpi yang menakutkan, delusi, ilusi, salah baca dll.
    5. Rasionalisme
    Adalah cara untuk menolong diri secara tidak wajar atau taktik pembenaran diri dengan jalan membuat sesuatu yang tidak rasional dengan dengan tidak menyenangkan. Misalnya seseorang yang yang gagal melakukan tugas akan berkata bahwa tugas tersebut terlalu berat baginya darinya karena ia masih muda.
    6. Proyeksi
    Proyeksi adalah usaha melemparkan kelemahan sikap diri yang negative pada orang lain.
    7. Teknik anggur masam
    Usaha memberikan atribut jelek pada tujuan yang tidak dapat dicapainya.
    8. Teknik jeruk manis
    usaha memberikan atribut bagus pada semua kegagalan, kelemahan dan kekurangan sendiri.
    9. Identifikasi
    Usaha menyamakan diri sendiri dengan orang lain.
    10. Narsisme
    Perasaan superior, merasa dirinya penting dan disertai dengan cinta diri yang patologis dan belebihan. Orang ini sangat egoistis dan tidak pernah peduli dunia luar.
    11. Autisme
    Gejala menutup diri secara total dari dunia nyata dan tidak mau berkomunikasi lagi dengan dunia luar yang dianggap kotor dan jahat, penuh kepalsuan mengandung bahaya yang mengerikan.


    AKIBAT FRUSTASI
    Frustasi dapat menimbulkan beberapa akibat, antara lain: (Singgih Gunarsa)
    1) Frustasi dapat menimbulkan lingkaran setan (circules viciousus) antara rasa cemas (axienty) dan agresifitas. Karena axienty maka tibul impuls-impuls agresifitas dan dalam keadaan agresifitas biasanya tujuan lebih sukar dicapai, sehingga terjadi frustasi yang lebih besar lagi.
    2) Gejala Psikosomatis, gejala psikis yang ada hubungannya dengan tubuh.
    3) Kekakuan dan Kebodohan
    Tingkah laku kkau adalah tingkah laku yang yang sangat terikat, yang tidak memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang lain sehingga bagaimanapun ia berusaha tidak akan ditemukan jalan keluar dari persoalan yang dihadapi. Orang akan tampak seperti bodoh.

1 komentar:

  1. CASINO HOTEL, Las Vegas - Mapyro
    CASINO HOTEL, Las Vegas. 3131 Las Vegas Blvd S Las Vegas, NV 김제 출장안마 89109. The Strip. Directions · 여주 출장안마 (702) 구미 출장마사지 770-1000. Call Now · More 광명 출장안마 Info. Hours, Accepts Credit Cards, Attire, Wi-Fi,  Rating: 광주광역 출장안마 2.8 · ‎1,362 reviews

    BalasHapus